‘Happywood’
adalah hutan subur dengan berbagai macam tumbuhan tumbuh lebat. Pohon besar,
rerumputan hijau, sungai dengan air bersih yang mengalir, semua ada. Happywood
juga merupakan tempat hewan- liar berkembang biak serta mempertahankan hidup
mereka dan meneruskan keturunan. Salah satu mayoritas hewan penghuni Happywood
adalah kuda. Mereka hidup subur di Happywood karena tempat itu memenuhi
kebutuhan hidup mereka sehar-harinya.
Kuda-kuda
di sana hidup bahagia hingga pada suatu hari lahir seekor kuda yang dapat
dibilang tidak normal karena ia berbeda. Tilly namanya. Bulunya berwarna putih,
itu adalah hal normal untuk seekor kuda, banyak kuda di Happyood juga berwarna
putih, hal yang membuatnya berbeda adalah Tilly mempunyai sebuah tanduk
berbentuk spiral berukuran sedang yang terletak di dahinya, ia hanya memiliki
satu tanduk. Selain berbeda dengan spesiesnya, ia juga berbeda dengan makhluk
lain yang tinggal di sana karena jarang-jarang ada hewan yang memiliki satu tanduk.
Kejadian seperti ini bahkan tak pernah terjdi sebelumnya di Happy wood. Dan itulah
mengapa sebabnya kuda-kuda lain menjauhi Tilly.
Suatu
hari, Tilly merenung sendiri di pinggir sungai, menatap bayangan wajahnya di
air, meratapi perbedaannya dengan makhluk satu spesiesnya. Bukan hanya itu yang
membuat Tilly sedih tetapi orangtuanya sudah pergi berkelana. Itulah apa yang
dilakukan kuda dewasa.
Dari jauh, Tilly sudah bisa mendengar suara riuh
teman-teman seusianya yang sedang bermain mendekati sungai. Poppy, Splashie dan
Beano. Mereka bertiga berhenti sejenak saat melihat Tilly yang sedang duduk
di tepi sungai.
“Sebaiknya, kita tidak bermain di sini” kata si kuda
coklat, Beano.
“Dia berbeda, siapa tahu dia akan melukai kita” timpal
Poppy si kuda poni.
“Aku tahu, makannya sebaiknya kita cepat-cepat menjauh”
sambung kuda putih lainnya, Splashie.
Mereka
bertiga akhirnya pergi menjauhi Tilly. Kuda itu menghela nafasnya dengan berat.
“Kenapa aku berbeda? Kenapa aku tidak sama dengan
lainnya?” Gumam Tilly dengan kesal.
Secercah cahaya muncul dari permukaan air tepat di
hadapan Tilly. Wujudnya sesosok wanita bersayap yang berpendar dengan sepasang
sayap di punggungnya, ia mengenakan gaun berwarna putih. Ukurannya hampir mirip
dengan kurcaci yang berarti lebih kecil dari Tilly.
“Siapa kau? Kau Dewi?” Tanya Tilly penuh penasaran. Untungnya,
Tilly tidak menyimpan rasa takut ketika sosok itu datang.
“Aku bukan Dewi, aku peri air Tilly. Namaku Fiona dan aku
datang kemari untuk memberitahumu sesuatu,” jawab si peri air tersenyum. Ekspresi
Tilly langsung murung.
“Memberitahu apa? Kalau aku berbeda? Aku juga sudah tahu,”
keluhnya.
Peri air tersenyum mengangkat dagu Tilly yang sedang
menunduk. “Bukan, memberitahumu bahwa kau spesial,” jelasnya.
“Maksudmu?”
“Kau mungkin tak bisa berkelana karena kau takut dengan
kenyataannya bahwa kau berbeda. Tapi sesungguhnya kau bisa membuat hal yang
membuat seluruh makhluk di dunia tersenyum”
“Sungguh? Apa?” Tanya Tilly antusias.
“Sesungguhnya aku tidak bisa memberitahumu sepenuhnya. Aku
hanya akan memberi bocoran kalau kau bisa terbang dan melakukan sesuatu di atas
sana” kata si peri air.
“Yang benar saja? Bagaimana caranya? Aku bukan kuda
bersayap yang bernama pegasus” kata Tilly.
“Sungguh, kau bisa mencobanya lari sedikit, tanamkan kepercayaan
bahwa kau bisa terbang, tutup matamu lalu terbang. Dan kalau kau mau tahu nama
spesiesmu. Unicorn artinya satu tanduk” kata peri air memberitahu.
“Aku akan mencobanya sekarang” seru Tilly bersemangat.
Peri
air tersenyum melihat unicorn itu mempunyai semangat yang besar juga. Tilly mulai
berlari kecil, lalu ia menutup matanya dan meyakini bahwa dirinya bisa terbang
walau tanpa sayap. Perlahan, Tilly merasa bahwa kakinya sudah tidak menyentuh
permukaan tanah. Tilly membuka matanya dan melihat kalau dirinya sudah berada
di atas. Peri air menyemangatinya dari bawah, seulas senyum atau mungkin senyum
asli yang pertama terukir di wajah Tilly. Sesaat kemudian, ia tidak bisa
menjaga keseimbangan dan akhirnya jatuh kembali ke tanah.
“Kau harus sering berlatih,” kata peri air tertawa kecil.
Tilly hampir merona dibuatnya.
“Terima kasih, aku akan terus mencoba” balas Tilly.
“Bagus. Hanya sedikit pesanku, berhati-hatilah. Diluar sana
terlalu banyak bahaya-“
“Kau mau ke mana?” Seru Tilly ketika melihat peri air
hampir kembali ke dalam air.
“EH, aku sudah dipanggil. Berhati-hati dan semoga
beruntung, unicorn. Jagan takut menjadi berbeda” teriak si peri air hingga
akhirnya ia kembali lagi ke asalnya.
Sejak
saat itu Tilly mulai tidak takut lagi menjadi berbeda. Ia pulang ke
perkampungan kuda lalu menyebut-nyebut kalau ia adalah unicorn yang membuat
kuda-kuda lain berpikir bahwa Tilly sudah gila. Tilly selalu berlatih namun
peri air tak pernah datang lagi padanya hingga ia dewasa dan siap untuk
berkelana. Semangat itu menjadi pudar tergantikan oleh keraguan Tilly terhadap
kemampuannya sendiri.
“Aku
akan mencoba. Aku akan mulai berkelana” gumam Tilly pada dirinya sendiri.
Seiring berjalannya waktu serta tempat yang pernah Tilly
kunjungi. Ia sadar bahwa bukan hanya ia satu-satunya unicorn di dunia ini, ia
menemukan banyak teman dan hal itu membuatnya tak kesepian. Namun sayang Tilly
belum bisa menemukan apa yang mampu ia perbuat hingga membuat semua makhluk di
dunia ini tersenyum.
Nasihat
untuk berhati-hati yang peri air Fiona sampaikan-namun tak diceritakan-
ternyata juga merupakan ancaman yang benar-benar serius untuk bangsa unicorn. Manusia
mulai memburu unicorn karena menurut rumor dan isu yang disebarkan oleh
manusia, darah unicorn dapat membuat manusia hidup abadi. Bayangkan saja siapa
yang tidak tertarik.
“Kenapa kau terlihat murung?” Tanya Izzy, teman baru
Tilly.
“Aku unicorn payah, aku tak bisa berbuat apa-apa” jawab
Tilly sedih.
“Tilly menjadi unicorn itu bukan tentang apa yang kau
bisa lakukan untuk orang lain. Hal pertama yang harus kau lakukan adalah mulai
percaya pada keajaibanmu sendiri.” Balas Izzy tersenyum.
“Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita terbang?” Ajak
Tilly. Izzy mengangguk kemudian mereka terbang.
Jejak
terbang mereka menyisakan warna-warna indah di langit selepas hujan. Pelangi. Warna
yang dibuat oleh unicorn ketika mereka terbang melintasi angkasa. Itulah sebabnya
pelangi sangat jarang muncul, karena unicorn juga sudah banyak diburu oleh
manusia.
makes no sense. i know. this is still bad, i know. but however if you're going to repost this. give credit please.
makes no sense. i know. this is still bad, i know. but however if you're going to repost this. give credit please.